A. PROFIL PERUSAHAAN
Didirikan pada 1988 dan dari kegiatan operasi yang semula adalah kegiatan usaha distribusi sepeda motor, perseroan mengembangkan kegiatan usahanya ke area yang terkait, seperti penjualan ritel dan suku cadang sepeda motor.Kegiatan usaha yang dilakukan perseroan saat ini adalah menyediakan produk dan layanan otomotif dengan kegiatan usaha meliputi distribusi dan penjualan ritel yang berfokus pada sepeda motor merek Honda, penjualan consumer parts otomotif, layanan jasa kendaraan, dan layanan jasa keuangan yang dilakukan oleh perseroan mau pun entitas anak.
B. HIGHLIGHT PROSPEK BISNIS MPM
Integrated Business Model, MPM merupakan pemain industri otomotif dengan model bisnis yang terintegrasi dalam ‘multi-segment’ bisnis otomotif, terdiri dari: distributor dan ritel sepeda motor (MPM Mulia & MPM Motor), rental mobil (MPM Rent), produksi dan distribusi lubricant (Federal Karyatama/KFT), Jasa pembiayaan kredit kendaraan bermotof (MPM Finance, SAF dan MPM Insurance). MPM merupakan perusahaan dengan prospek bertumbuh terlihat dari: (1) ekspansi bisnis dengan membuka 5 retail dalam ekspansi distribusi; (2) Rencana penetrasi pasar di wilayah Jawa Timur khususnya pedesaan dengan potensi pasar yang sangat besar, sebagai catatan market share MPM di Jawa Timur lebih dari 66% atau sebagai market leader; (3) Peningkatan 3 kali lipat kapasitas produksi lubricant (baca: oil kendaraan bermotor); (4) peningkatan armada rental mobil mencapai 6.000 unit pada tahun 2013 dan 2014; dan (5) Akses pendanaan yang kuat dari JACCS untuk mendukung segmen bisnis pembiayaan dan asuransi.ukung pertumbuhan secara organik maupun inorganik; dan (3) portofolio bisnis yang dengan positioning yang kuat dalam persaingan dengan strategi yang terfokus dan kemampuan manajemen untuk menjadi pemimpin dalam industri otomotif Indonesia.
C. FORECAST BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN MPM
Berdasarkan analisa awal dari data prosepektus dan presentasi dari MPM dapat disampaikan bahwa, MPP yang didirikan pada 1988 dan dari kegiatan operasi yang semula adalah kegiatan usaha distribusi MPM merupakan perusahaan otomotif yang berkembang cepat, dengan posisi terkemuka dalam hal pangsa pasar pada beberapa segmen dalam industri otomotif Indonesia. Berdasarkan data pengalaman, MPM adalah perusahaan asosiasi dari PT Saratoga Investama Sedaya (didirikan oleh Edwin Soeryadjaja) yang merupakan salah satu perusahaan investasi terbesar di Indonesia, yang memiliki investasi yang sukses di beberapa perusahaan yang sudah listing di BEI, diantaranya PT Adaro Energy Tbk dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.Lebih lanjut, posisi MPM sebagai pemimpin pasar dalam segmen tertentu diindustri otomotif, terutama distribusi sepeda motor untuk Jawa Timur dan Pelumas Sepeda Motor (Federal Oil) serta jaringan layanan konsumen yang luas dengan cakupan nasional merupakan keunggulan kompetitif utama MPM secara bisnis. Selain itu dukungan dari pemegang saham dan tim manajemen yang berpengalaman dan berkomitmen tinggi serta dengan koneksi yang luas merupakan kunci keberhasilan MPM untuk tetap tumbuh dan atraktif pada masa akan datang.
Berangkat dari konstruksi keunggulan tersebut dan analisa lebih dalam terkait prospek bisnis MPM maka dapat disusunkan forecast kinerja keuangan MPM tahun 2013-2015 (menggunakan data prospectus – lebih lengkap dalam Lampiran analisa ini) sebagai berikut:
|
2010A
|
2011A
|
2012A
|
2013F
|
2014F
|
2015F
|
|
Net Revune
|
Rp. Milyar
|
7725
|
8453
|
10077
|
11909
|
12988
|
13967
|
Revenue Growth
|
|
9,4%
|
19,2%
|
18,2%
|
9,1%
|
7,5%
|
|
Cos of Revenue
|
Rp. Milyar
|
7014
|
7579
|
9159
|
9986
|
10800
|
11487
|
Gross Profit
|
Rp. Milyar
|
711
|
874
|
918
|
1923
|
2188
|
2480
|
Operating Profit
|
Rp. Milyar
|
296
|
334
|
746
|
903
|
1141
|
1424
|
EBITDA
|
Rp. Milyar
|
329
|
369
|
944
|
1247
|
1642
|
2027
|
Net Profit
|
Rp. Milyar
|
213
|
220
|
375
|
511
|
666
|
850
|
Profit Growth
|
|
3,29%
|
70,45%
|
36,27%
|
30,33%
|
27,63%
|
D. RISIKO BISNIS
- Risiko bisnis yang melekat pada MPM secara umum mencakup beberapa risiko sebagai berikut:
- Risiko penurunan permintaan sepeda motor
- Risiko ketersedian bahan baku untuk produksi lubricant
- Risiko persaingan yang semakin ketat khusus untuk segmen Distributor dan Retail selain produk selain HONDA yang melakukan ekspansi dan penetrasi pasar yang kuat
- Risiko pembayaran untuk segment financial service (kredit macet)
- Risiko perubahan kebijakan pemerintah terkait industri otomotif dan jasa keuangan
- Risiko ketergantungan pada tim manajemen senior